"Permisi mbak", "Hei Dedi" Hari itu Dedi mampir ke rumah Intan, tetangganya. "Lagi ngapain mbak?", "lagi santai aja, Dedi gak sekolah?", "libur mbak, hehe" Anak kelas 6 SD itu suka menyempatkan diri menuju rumah Intan. Intan adalah seorang ibu muda, cantik dan berjilbab, sementara ini dia tinggal bersama anaknya, saat suaminya yang seorang TNI itu tak bisa tetap tinggal bersama, karena harus bertugas. "Ican mana?", "itu main di kamar" Dedi memang tak melihat anak dari Intan, bocah SD itu kini memperhatikan Intan yang sedang menonton tv. Ibu muda berusia 24 tahun itu sangat cantik dan menawan. Dedi memang masih SD, tapi matanya selalu terganggu dan langsung fokus ketika melihat payudara montok milik Intan. Sering Dedi datang ke rumah itu, hanya untuk menemui bidadari bernama Intan itu. Ibu muda itu sedang memakai kaos berlengan panjang dengan rok dan jilbab yang sudah sering Dedi lihat. Intan kemudian mendengar suara anaknya di kamar, segera ia pergi. Dedi sempat menunggu di depan, tapi ia segera menyusul Intan karena ia penasaran. Ternyata Intan sedang menyusui anaknya, yang sudah berusia 4 tahun itu.
"Mbak, Ican umurnya berapa?", "hmm? 4 tahun dia, kenapa?", "gak papa kok, cuma dia masih minum susunya mbak Intan ya?", "iya, dia suka banget emang, hehe, liat tuh, hmm" Dedi mulai tegang, ketika melihat Ican sibuk menghisap puting kanan milik Intan, terlihat Ican begitu tenang, meminum air susu dari payudara milik Ibunya itu. "ooh, mm.. mbak", "iya Dedi", "emang, mbak Intan mau menyusui terus?", "ya kalau si Ican tetep netek terus, ya tetep keluar susunya, ya gak papa Dedi", Dedi memang berbicara dengan Intan, tapi ia memandangi payudara milik ibu muda itu. "ooh, gitu ya mbak, hehe", Intan merasa sepertinya Dedi tertarik dengan payudaranya itu, "Dedi mau minum susu juga ya?" Deeeg, Dedi kaget, Intan bisa tau keinginannya itu. "aduh, kan itu buat Ican, masak Dedi ikut nenen", "Ooh, jadi gak mau?", "ya... mau sih mbak", "Sini sini, yang kiri ini" Intan melepas kaosnya, dua payudara montoknya menghipnotis Dedi. Dedi mendekat perlahan, meski malu malu, anak SD itu sebenarnya sudah ngiler sedari tadi. "Gimana mbak?", "hmm? ya gitu loh, kayak Ican, kamu isep...aahn" Dedi sudah melumat puting kiri milik Intan itu, kini dua payudara montok milik Intan itu sudah mulai dihisap bersamaan. Dedi tampak begitu senang, cairan yang keluar dari puting kenyal yang ia jilat dan hisap itu sungguh nikmat. "mm...sluurp...mm...ssp...mm...", "gimana Dedi?", "mm...ssp...aah... enak ya mbak...mm...mm...", "iya enak dong, mmh" Kini Intan merebahkan tubuhnya di kasur, saat dua bocah sibuk menghisap payudaranya, air susunya terus mengalir dalam mulut mereka. "mm... kak Dedi lomba minum yuk...mm", "mm...sluurp... boleh Ican, hehe...mm..slruup" Dedi dan ican tiba tiba mulai menghisap puting Intan itu lebih giat, Intan mengigit kecil bibir bawahnya, ia cukup takjub. Ican tampak minum dengan santai, tapi Dedi dengan liar beraksi, dikenyot dan dihisapnya kuat kuat puting kiri milik Intan itu, sembari tangannya juga ikut meremas payudara montok itu. "Aah... Dedi, mmh... kok diremes gitu?", "mm...slruup... kan lomba sama Ican, mungkin gini bisa keluar lebih banyak mbak...mmm...slruup", "mmh... rasanya emang keluar banyak...ooh..." Intan heran karena beberapa menit kemudian Dedi masih terus menyedot putingnya, ketika Ican tampak sudah selesai.
"ma... aku tidur dikamarku ya...", "iya Ican...ooh" ican keluar lalu pergi ke kamarnya sendiri. Intan kini masih merebahkan tubuhnya di kasur dan Dedi duduk di atas tubuhnya. Dedi sudah tanpa ragu bergantian mulutnya menghisap puting kiri dan puting kanan milik ibu muda itu. Intan merasa Dedi mulai membuatnya mendesah. payudara montok nan berisi milik Intan itu ditarik-tarik ke atas, sambil terus dihisap oleh Dedi. "mm...slruup...mm", "aahn.... Dedi... mmh..." Intan jadi terangsang, hisapan Dedi seperti orang dewasa, puting kenyal milik ibu muda itu tak henti-hentinya dikenyot dan dihisap, Intan tau Ican kalah telak dengan Dedi. "mm...slruup... mm..." Dedi tampak sudah begitu senang, kini bocah itu makin nakal. Ia buka celananya, lalu penis kecilnya yang tegak langsung diletakkan di antara payudara montok milik Intan itu. "Dedi, itu burung kamu...", "sakit mbak, aku taruh sini ya, aah ...mm..." Dua payudara montok itu dihimpit ke tengah oleh dua tangan Dedi, penis anak SD itu tenggelam di antara gunung kenyal itu. Setelah itu Dedi mencoba mencubit dua puting milik Intan itu, dicubit, diputar dan ditarik, Air susu jadi muncrat ke atas, tubuh ibu muda itu jadi basah. "aahn... Dedi...oouh" Intan tak percaya, Dedi membuatnya terangsang. Dedi kemudian menggerakan penisnya itu, payudara yang basah itu membuat penisnya bergerak cepat, menggesek belahan dada Intan. Ibu muda itu heran, suaminya saja dulu tak seperti itu ketika memainkan payudaranya. "ooh... mmh...", "Dedi...hnnh... ahn..mmh!" Croot croot, sperma menyembur dari penis Dedi itu, membasahi wajah Intan. Setelah itu Dedi tampak turun dari tubuh Intan. Intan sempat lega dan terdiam meski tubuhnya masih bereaksi. "ini mbak, ada lap" Dedi memberikan sapu tangan di dekat kasur itu. Intan yang masih tiduran itu mengelap wajahnya. "mmh... Aduh Dedi ngapain kamu?" Dedi membuka rok milik Intan, juga melepas celana dalamnya. "Liat aja mbak, aduh udah basah itu", "hmm? iya, Aduh, Dedi... aahn!" Dedi menjilati bibir vagina Intan itu, anak SD itu juga menggigit kecil klistoris milik Intan, ibu muda itu jadi makin terangsang. "mm...slruup...mm... enak juga mbak, kayak susunya mbak Intan... mm...ssp..." Dedi kini sudah kembali beraksi, ia menghisap vagina Intan itu. Intan tak bisa bergerak lebih, tubuhnya sudah terangsang, tangannya secara reflek sudah meremasi payudara milik ibu muda itu sendiri. "Dedi...aah... jangan keras keras...auuh" Dedi menghisap dan menjilati vagina Intan itu dengan kuat dan hebat, juga jarinya dimasukkan dan digerakan dengan nakal. Anak kelas 6 SD ini sadar sudah berakhir penantiannya.
"mm..aah... wow", "nnnh... Dedi... aduh, itu...Dedi aaah!" Dedi secepat kilat naik lagi di atas tubuh Intan, penis kecil anak SD itu sudah tegak lagi, dan langsung dibenamkan di lubang vagina yang basah milik Intan. "oooh... enak banget mbak...mmh" Dedi tanpa ragu mendorong penisnya maju mundur, menggesek vagina ibu muda itu. Dedi merasakan lubang itu meremas dan menghangatkan penisnya, lalu diikuti rasa nikmat, yang baru ia rasakan. "Dedi... aahn... ah ..ah... nnh... ouh", "mbak, Dedi gantiin suaminya mbak Intan ya...ooh", "nnh... kamu... ouh..." Dedi memeluk erat tubuh Intan, sembari terus menyodok vagina ibu muda itu. Payudara montok itu kini bergoyang goyang, dan menyenggol kepala Dedi. Dedi makin semangat, seperti mimpi dia bisa menyetubuhi wanita pujaannya dan masih memakai jilbab, beberapa menit selanjutnya ia merasakan liang vagina Intan menyedot-nyedot penis kecilnya, sambil kembali menghisap air susu dari puting kenyal milik Ibu muda itu. "mmh... ooh... uuh... aduh..." desah Intan. Dedi merasa sudah tidak kuat, lalu Croot croot, spermanya menyembur lagi di dalam liang vagina Intan. "ooh... ya ampun Dedi...uuh", "mmh... huft... mbak Intan..." Intan dan Dedi sempat beristirahat, Intan tahu Dedi itu meski masih SD tetapi nafsunya sangat besar. "mmh... mbak Intan, gak papa kan?", "mmh... gak papa kok, cuman udah lama gak gini...", "kalau mau, Dedi bisa bantu mbak Intan, kalau mau lagi, hehe" Intan hanya tersenyum, dalam hati Intan berkata, 'Dasar anak kecil mesum'. Dedi segera berpakaian, lalu pamit pulang. Intan segera mandi dan membersihkan diri, ibu muda itu merasa bersetubuh dengan anak SD ternyata tak begitu membuatnya lelah, justru ia sudah lama ingin merasakan nikmatnya bersetubuh seperti tadi.
Esoknya, Dedi kali itu sedang sekolah, ia tampak lebih ceria dari biasanya. "Ded, ceria banget?", "iya dong, hehe, Sini deh aku kasih tau" Dedi membisikan kalimat pada Rega dan Ujang, "Yang bener Ded?", "ngawur ah!" Dedi tertawa melihat dua temannya heran. "Beneran, aku ceritain deh, sampe kalian percaya" Dedi menjelaskan sedetil-detilnya bagaimana ia menyetubuhi Intan. Di sudut Lain, Intan kini jadi berfikir, ia ternyata suka dan menikmati sekali seks dengan anak kecil. Siang itu Intan sudah sibuk menyusui Ican, Tapi tak lama, tampak terdengar suara Dedi dari luar. "permisi mbak", "masuk aja Dedi" Dedi membuka pintu, lalu ia segera masuk. "Siang mbak Intan", "iya Dedi..." Intan tenang tenang saja, meski ia kali itu sedang menyusui Ican. tapi ternyata Dedi mengajak Rega dan Ujang, dua anak SD yang baru tau wajah cantik Intan yang menggoda itu seketika tercengang melihat ibu muda berjilbab itu sedang menyusui anaknya. "permisi...", "loh, temannya Dedi ya?", "iya, saya Rega", "saya Ujang", "hmm, saya Intan, met kenal yah..." Intan melihat 3 anak SD itu tampak baru datang dari sekolah, tapi mereka yang masih berseragam merah putih itu memilih mampir kerumah Intan. Intan sadar, pasti Dedi menceritakan aksinya, dan dua temannya itu jadi penasaran. Intan tersenyum, ibu muda itu berfikir untuk mencoba ngeseks dengan 3 anak SD sekaligus. "kalian baru selesai sekolah?", "iya mbak, hehe", "Waduh, pasti haus yah jalan dari sekolah", "iya sih mbak, hehe" Dedi sudah benar benar siap untuk menyantap payudara Intan bila sudah dipersilahkan. Ican tampak sudah tertidur dipangkuan Intan, anak 2 tahun itu kemudian ditidurkan di kamarnya, Intan kemudian menemui 3 anak SD itu lagi.
"kalian mau minum apa?", "terserah mbak", "iya" Dedi terlihat bingung mendengar ucapan dua temannya itu. "Saya minum susu saja mbak", "ooh, Dedi mau susu?", "iya mbak", "mm, didalem gak ada susu, tinggal susu dari payudaraku", "ooh, mm... ya gak papa mbak, susunya mbak Intan aja", "kamu mau?", "iya mbak", "ooh, ya udah, kamu hisap sendiri tapi ya", "siap mbak, hehe" Intan tanpa ragu melepas baju dan bhnya, lalu merapikan jilbab yang ia kenakan, bagian bawah jilbabnya ia kesampingkan ke belakang agar tak menutupi payudaranya, kini ia benar benar menunjukan payudaranya yang menggairahkan, ketiga anak sd itu terpana melihat seorang wanita cantik yang sedang memakai jilbab tapi memperlihatkan kedua payudaranya tanpa merasa malu, tanpa ragu Dedi langsung menghisap puting kanan milik Intan itu. "ahn... mmh... Rega, Ujang, kalian gak minum susu sekalian aja?", "mm... anu...", "i...iya deh mbak" Ujang mendekat, tanpa ragu langsung membuka mulutnya, lalu melahap puting kiri Intan itu. Kini Intan melihat dua anak berseragam merah putih itu menghisap putingnya, ia merasa sesuatu yang luar biasa. "mm...sluurp...mm...", "mm...slruuuup", "aku sambil tiduran aja ya..." Intan tiduran di atas karpet itu. Dedi dan Ujang sudah dengan liar menghisap puting Intan, tangan jahil mereka juga meremas payudara montok milik ibu muda itu. "mm...aah... Rega, mau minum gak?", "m... mau deh...", "nih, aku udah", "wah, Dedi baik yah, sini Rega, kamu udah haus banget kayaknya...aahn..." Rega menggantikan Dedi menghisap puting kiri Intan itu. Kini dua anak SD itu yakin memang Intan punya air susu yang nikmat untuk diminum, apalagi langsung dari putingnya yang kenyal. "Mbak Intan, Dedi minum yang lain ya", "minum apa? mmh", "minum dari lubangnya mbak Intan", "hmm? coba kamu liat Ded, ada gak sih?" Dedi yang tersenyum itu langsung melepas rok dan celana dalam Intan. Kini ibu muda itu telanjang bulat, hanya jilbab yang tersisa masih ia kenakan. Vaginanya kini diperhatikan dengan seksama oleh Dedi. "Gak keliatan mbak", "mmh... kurang dibuka ya?" Intan menggerakan tangannya, membuka vaginanya sedikit, Dedi menggelengkan kepalanya seraya terpukau. "nah ada kok mbak", "masak sih? aaahn... Dedi...ouh" Dedi secepat kilat melesat menghisap vagina Intan dengan mulutnya, anak SD itu kepalanya sudah menempel dan mengoral vagina ibu muda itu. "mm...slruup... mm... mbak, kalau kami minum, susunya abis ya nanti?", "mmh... nggak kok, nanti juga ada lagi", "slruup...mm... enak dong" Rega dan ujang sudah asyik sendiri, mulut mereka menempel erat diputing Intan, benda kenyal itu dihisap dan ditarik tarik, air susu mengalir kemulut mereka terus. Dedi malah menikmati aliran cairan dari vagina Intan. Intan heran, rasanya tubuhnya melayang, ketika lubang lubang kenikmatan ditubuhnya itu dihisap 3 anak SD.
Beberapa menit asik minum, 3 anak SD itu sudah tampak begitu senang, penis mereka sudah tegak sedari tadi. "Aahn... aduh, Rega, itu apa yang keras nempel disitu?", "aduh, maaf, itu punyaku mbak?", "kok bisa gitu... liat dong" Rega membuka resleting celananya, penisnya itu ditunjukan pada Intan. "punya saya juga gitu mbak" Ujang dengan semangat menunjukan penisnya juga yang sudah dikeluarkan dari celana. "ooh, kenapa ya?", "minta dikocok mbak", "ooh... gini ya?" tangan kiri Intan menangkap penis Ujang, dan yang kanan menangkap penis Rega, segera dua anak SD itu merasakan bagaimana nikmatnya dikocok penisnya oleh Intan. "mm...slruup..mm... ooh", "uuh...mm...slruup" Rega dan Ujang bisa menikmati kocokan tangan Intan, juga menghisap puting susunya. "hnn? Aaahn! Dedi...ooh" Dedi ternyata lebih gila lagi, ia sudah memasukan penis kecilnya di vagina Intan. Kini anak SD itu menggerakan penisnya maju mundur, Intan mulai merasakan kenikmatan bersetubuh. Rega dan Ujang sempat takjub melihat Dedi, temannya itu memang luar biasa. "ooh... mbak Intan... mmh", "aahn... Dedi... oh...aahn" Intan jadi berhenti mengocok penis Rega dan Ujang, karena ia bereaksi dengan sodokan penis Dedi di vagina ibu muda itu. Ujang melihat Intan membuka mulutnya lebar lebar itu, tanpa ragu memasukkan penis kecilnya ke mulut Intan, "ouh...mmh...", "oogh..mmh...mmh..." Ujang tau penisnya kini mulai diemut oleh Intan. Rega tak mau kalah, anak itu naik di perut Intan, lalu menghimpit penisnya di belahan dada perempuan itu, lalu dihimpit gundukan kenyal, kini ia menggesek payudara milik Intan. Intan kini hanya bisa melihat 3 anak SD menyetubuhinya, ia bukannya menyesal, tapi takjub. Beberapa menit itu Rega, ujang dan Dedi memuaskan hasratnya, menyetubuhi Intan. "ooh... aduh.. uuh, aku mau keluar mbak", "aku juga", "aku keluar juga ah..." 3 anak SD itu berpindah, mereka kini membiarkan Intan tergeletak dikarpet, lalu mereka mengocok penis tegaknya, Croot croot croot, mereka bertiga menyemburkan sperma ke tubuh Intan, ibu muda itu jadi mandi sperma. "ooowh... mmh...nnh..." Intan merasa tubuhnya melayang setelah disetubuhi 3 anak SD, benar benar pengalaman luar biasa. Rega, Ujang, dan Dedi kemudian berpakaian, lalu berpamitan pada Intan. Ibu 24 tahun itu kemudian beristirahat sejenak, lalu baru membersihkan dirinya. Intan kini merasa tubuhnya makin ingin disetubuhi, ibu muda itu mulai ketagihan bersetubuh dengan anak SD, hari-harinya akan diisi dengan gairah cinta bersama anak-anak haus seks itu...
from Cerita Cewek Biru | Cerita Cewek Eksibisionis dan Suka Pamer Keseksian
"Mbak, Ican umurnya berapa?", "hmm? 4 tahun dia, kenapa?", "gak papa kok, cuma dia masih minum susunya mbak Intan ya?", "iya, dia suka banget emang, hehe, liat tuh, hmm" Dedi mulai tegang, ketika melihat Ican sibuk menghisap puting kanan milik Intan, terlihat Ican begitu tenang, meminum air susu dari payudara milik Ibunya itu. "ooh, mm.. mbak", "iya Dedi", "emang, mbak Intan mau menyusui terus?", "ya kalau si Ican tetep netek terus, ya tetep keluar susunya, ya gak papa Dedi", Dedi memang berbicara dengan Intan, tapi ia memandangi payudara milik ibu muda itu. "ooh, gitu ya mbak, hehe", Intan merasa sepertinya Dedi tertarik dengan payudaranya itu, "Dedi mau minum susu juga ya?" Deeeg, Dedi kaget, Intan bisa tau keinginannya itu. "aduh, kan itu buat Ican, masak Dedi ikut nenen", "Ooh, jadi gak mau?", "ya... mau sih mbak", "Sini sini, yang kiri ini" Intan melepas kaosnya, dua payudara montoknya menghipnotis Dedi. Dedi mendekat perlahan, meski malu malu, anak SD itu sebenarnya sudah ngiler sedari tadi. "Gimana mbak?", "hmm? ya gitu loh, kayak Ican, kamu isep...aahn" Dedi sudah melumat puting kiri milik Intan itu, kini dua payudara montok milik Intan itu sudah mulai dihisap bersamaan. Dedi tampak begitu senang, cairan yang keluar dari puting kenyal yang ia jilat dan hisap itu sungguh nikmat. "mm...sluurp...mm...ssp...mm...", "gimana Dedi?", "mm...ssp...aah... enak ya mbak...mm...mm...", "iya enak dong, mmh" Kini Intan merebahkan tubuhnya di kasur, saat dua bocah sibuk menghisap payudaranya, air susunya terus mengalir dalam mulut mereka. "mm... kak Dedi lomba minum yuk...mm", "mm...sluurp... boleh Ican, hehe...mm..slruup" Dedi dan ican tiba tiba mulai menghisap puting Intan itu lebih giat, Intan mengigit kecil bibir bawahnya, ia cukup takjub. Ican tampak minum dengan santai, tapi Dedi dengan liar beraksi, dikenyot dan dihisapnya kuat kuat puting kiri milik Intan itu, sembari tangannya juga ikut meremas payudara montok itu. "Aah... Dedi, mmh... kok diremes gitu?", "mm...slruup... kan lomba sama Ican, mungkin gini bisa keluar lebih banyak mbak...mmm...slruup", "mmh... rasanya emang keluar banyak...ooh..." Intan heran karena beberapa menit kemudian Dedi masih terus menyedot putingnya, ketika Ican tampak sudah selesai.
"ma... aku tidur dikamarku ya...", "iya Ican...ooh" ican keluar lalu pergi ke kamarnya sendiri. Intan kini masih merebahkan tubuhnya di kasur dan Dedi duduk di atas tubuhnya. Dedi sudah tanpa ragu bergantian mulutnya menghisap puting kiri dan puting kanan milik ibu muda itu. Intan merasa Dedi mulai membuatnya mendesah. payudara montok nan berisi milik Intan itu ditarik-tarik ke atas, sambil terus dihisap oleh Dedi. "mm...slruup...mm", "aahn.... Dedi... mmh..." Intan jadi terangsang, hisapan Dedi seperti orang dewasa, puting kenyal milik ibu muda itu tak henti-hentinya dikenyot dan dihisap, Intan tau Ican kalah telak dengan Dedi. "mm...slruup... mm..." Dedi tampak sudah begitu senang, kini bocah itu makin nakal. Ia buka celananya, lalu penis kecilnya yang tegak langsung diletakkan di antara payudara montok milik Intan itu. "Dedi, itu burung kamu...", "sakit mbak, aku taruh sini ya, aah ...mm..." Dua payudara montok itu dihimpit ke tengah oleh dua tangan Dedi, penis anak SD itu tenggelam di antara gunung kenyal itu. Setelah itu Dedi mencoba mencubit dua puting milik Intan itu, dicubit, diputar dan ditarik, Air susu jadi muncrat ke atas, tubuh ibu muda itu jadi basah. "aahn... Dedi...oouh" Intan tak percaya, Dedi membuatnya terangsang. Dedi kemudian menggerakan penisnya itu, payudara yang basah itu membuat penisnya bergerak cepat, menggesek belahan dada Intan. Ibu muda itu heran, suaminya saja dulu tak seperti itu ketika memainkan payudaranya. "ooh... mmh...", "Dedi...hnnh... ahn..mmh!" Croot croot, sperma menyembur dari penis Dedi itu, membasahi wajah Intan. Setelah itu Dedi tampak turun dari tubuh Intan. Intan sempat lega dan terdiam meski tubuhnya masih bereaksi. "ini mbak, ada lap" Dedi memberikan sapu tangan di dekat kasur itu. Intan yang masih tiduran itu mengelap wajahnya. "mmh... Aduh Dedi ngapain kamu?" Dedi membuka rok milik Intan, juga melepas celana dalamnya. "Liat aja mbak, aduh udah basah itu", "hmm? iya, Aduh, Dedi... aahn!" Dedi menjilati bibir vagina Intan itu, anak SD itu juga menggigit kecil klistoris milik Intan, ibu muda itu jadi makin terangsang. "mm...slruup...mm... enak juga mbak, kayak susunya mbak Intan... mm...ssp..." Dedi kini sudah kembali beraksi, ia menghisap vagina Intan itu. Intan tak bisa bergerak lebih, tubuhnya sudah terangsang, tangannya secara reflek sudah meremasi payudara milik ibu muda itu sendiri. "Dedi...aah... jangan keras keras...auuh" Dedi menghisap dan menjilati vagina Intan itu dengan kuat dan hebat, juga jarinya dimasukkan dan digerakan dengan nakal. Anak kelas 6 SD ini sadar sudah berakhir penantiannya.
"mm..aah... wow", "nnnh... Dedi... aduh, itu...Dedi aaah!" Dedi secepat kilat naik lagi di atas tubuh Intan, penis kecil anak SD itu sudah tegak lagi, dan langsung dibenamkan di lubang vagina yang basah milik Intan. "oooh... enak banget mbak...mmh" Dedi tanpa ragu mendorong penisnya maju mundur, menggesek vagina ibu muda itu. Dedi merasakan lubang itu meremas dan menghangatkan penisnya, lalu diikuti rasa nikmat, yang baru ia rasakan. "Dedi... aahn... ah ..ah... nnh... ouh", "mbak, Dedi gantiin suaminya mbak Intan ya...ooh", "nnh... kamu... ouh..." Dedi memeluk erat tubuh Intan, sembari terus menyodok vagina ibu muda itu. Payudara montok itu kini bergoyang goyang, dan menyenggol kepala Dedi. Dedi makin semangat, seperti mimpi dia bisa menyetubuhi wanita pujaannya dan masih memakai jilbab, beberapa menit selanjutnya ia merasakan liang vagina Intan menyedot-nyedot penis kecilnya, sambil kembali menghisap air susu dari puting kenyal milik Ibu muda itu. "mmh... ooh... uuh... aduh..." desah Intan. Dedi merasa sudah tidak kuat, lalu Croot croot, spermanya menyembur lagi di dalam liang vagina Intan. "ooh... ya ampun Dedi...uuh", "mmh... huft... mbak Intan..." Intan dan Dedi sempat beristirahat, Intan tahu Dedi itu meski masih SD tetapi nafsunya sangat besar. "mmh... mbak Intan, gak papa kan?", "mmh... gak papa kok, cuman udah lama gak gini...", "kalau mau, Dedi bisa bantu mbak Intan, kalau mau lagi, hehe" Intan hanya tersenyum, dalam hati Intan berkata, 'Dasar anak kecil mesum'. Dedi segera berpakaian, lalu pamit pulang. Intan segera mandi dan membersihkan diri, ibu muda itu merasa bersetubuh dengan anak SD ternyata tak begitu membuatnya lelah, justru ia sudah lama ingin merasakan nikmatnya bersetubuh seperti tadi.
Esoknya, Dedi kali itu sedang sekolah, ia tampak lebih ceria dari biasanya. "Ded, ceria banget?", "iya dong, hehe, Sini deh aku kasih tau" Dedi membisikan kalimat pada Rega dan Ujang, "Yang bener Ded?", "ngawur ah!" Dedi tertawa melihat dua temannya heran. "Beneran, aku ceritain deh, sampe kalian percaya" Dedi menjelaskan sedetil-detilnya bagaimana ia menyetubuhi Intan. Di sudut Lain, Intan kini jadi berfikir, ia ternyata suka dan menikmati sekali seks dengan anak kecil. Siang itu Intan sudah sibuk menyusui Ican, Tapi tak lama, tampak terdengar suara Dedi dari luar. "permisi mbak", "masuk aja Dedi" Dedi membuka pintu, lalu ia segera masuk. "Siang mbak Intan", "iya Dedi..." Intan tenang tenang saja, meski ia kali itu sedang menyusui Ican. tapi ternyata Dedi mengajak Rega dan Ujang, dua anak SD yang baru tau wajah cantik Intan yang menggoda itu seketika tercengang melihat ibu muda berjilbab itu sedang menyusui anaknya. "permisi...", "loh, temannya Dedi ya?", "iya, saya Rega", "saya Ujang", "hmm, saya Intan, met kenal yah..." Intan melihat 3 anak SD itu tampak baru datang dari sekolah, tapi mereka yang masih berseragam merah putih itu memilih mampir kerumah Intan. Intan sadar, pasti Dedi menceritakan aksinya, dan dua temannya itu jadi penasaran. Intan tersenyum, ibu muda itu berfikir untuk mencoba ngeseks dengan 3 anak SD sekaligus. "kalian baru selesai sekolah?", "iya mbak, hehe", "Waduh, pasti haus yah jalan dari sekolah", "iya sih mbak, hehe" Dedi sudah benar benar siap untuk menyantap payudara Intan bila sudah dipersilahkan. Ican tampak sudah tertidur dipangkuan Intan, anak 2 tahun itu kemudian ditidurkan di kamarnya, Intan kemudian menemui 3 anak SD itu lagi.
"kalian mau minum apa?", "terserah mbak", "iya" Dedi terlihat bingung mendengar ucapan dua temannya itu. "Saya minum susu saja mbak", "ooh, Dedi mau susu?", "iya mbak", "mm, didalem gak ada susu, tinggal susu dari payudaraku", "ooh, mm... ya gak papa mbak, susunya mbak Intan aja", "kamu mau?", "iya mbak", "ooh, ya udah, kamu hisap sendiri tapi ya", "siap mbak, hehe" Intan tanpa ragu melepas baju dan bhnya, lalu merapikan jilbab yang ia kenakan, bagian bawah jilbabnya ia kesampingkan ke belakang agar tak menutupi payudaranya, kini ia benar benar menunjukan payudaranya yang menggairahkan, ketiga anak sd itu terpana melihat seorang wanita cantik yang sedang memakai jilbab tapi memperlihatkan kedua payudaranya tanpa merasa malu, tanpa ragu Dedi langsung menghisap puting kanan milik Intan itu. "ahn... mmh... Rega, Ujang, kalian gak minum susu sekalian aja?", "mm... anu...", "i...iya deh mbak" Ujang mendekat, tanpa ragu langsung membuka mulutnya, lalu melahap puting kiri Intan itu. Kini Intan melihat dua anak berseragam merah putih itu menghisap putingnya, ia merasa sesuatu yang luar biasa. "mm...sluurp...mm...", "mm...slruuuup", "aku sambil tiduran aja ya..." Intan tiduran di atas karpet itu. Dedi dan Ujang sudah dengan liar menghisap puting Intan, tangan jahil mereka juga meremas payudara montok milik ibu muda itu. "mm...aah... Rega, mau minum gak?", "m... mau deh...", "nih, aku udah", "wah, Dedi baik yah, sini Rega, kamu udah haus banget kayaknya...aahn..." Rega menggantikan Dedi menghisap puting kiri Intan itu. Kini dua anak SD itu yakin memang Intan punya air susu yang nikmat untuk diminum, apalagi langsung dari putingnya yang kenyal. "Mbak Intan, Dedi minum yang lain ya", "minum apa? mmh", "minum dari lubangnya mbak Intan", "hmm? coba kamu liat Ded, ada gak sih?" Dedi yang tersenyum itu langsung melepas rok dan celana dalam Intan. Kini ibu muda itu telanjang bulat, hanya jilbab yang tersisa masih ia kenakan. Vaginanya kini diperhatikan dengan seksama oleh Dedi. "Gak keliatan mbak", "mmh... kurang dibuka ya?" Intan menggerakan tangannya, membuka vaginanya sedikit, Dedi menggelengkan kepalanya seraya terpukau. "nah ada kok mbak", "masak sih? aaahn... Dedi...ouh" Dedi secepat kilat melesat menghisap vagina Intan dengan mulutnya, anak SD itu kepalanya sudah menempel dan mengoral vagina ibu muda itu. "mm...slruup... mm... mbak, kalau kami minum, susunya abis ya nanti?", "mmh... nggak kok, nanti juga ada lagi", "slruup...mm... enak dong" Rega dan ujang sudah asyik sendiri, mulut mereka menempel erat diputing Intan, benda kenyal itu dihisap dan ditarik tarik, air susu mengalir kemulut mereka terus. Dedi malah menikmati aliran cairan dari vagina Intan. Intan heran, rasanya tubuhnya melayang, ketika lubang lubang kenikmatan ditubuhnya itu dihisap 3 anak SD.
Beberapa menit asik minum, 3 anak SD itu sudah tampak begitu senang, penis mereka sudah tegak sedari tadi. "Aahn... aduh, Rega, itu apa yang keras nempel disitu?", "aduh, maaf, itu punyaku mbak?", "kok bisa gitu... liat dong" Rega membuka resleting celananya, penisnya itu ditunjukan pada Intan. "punya saya juga gitu mbak" Ujang dengan semangat menunjukan penisnya juga yang sudah dikeluarkan dari celana. "ooh, kenapa ya?", "minta dikocok mbak", "ooh... gini ya?" tangan kiri Intan menangkap penis Ujang, dan yang kanan menangkap penis Rega, segera dua anak SD itu merasakan bagaimana nikmatnya dikocok penisnya oleh Intan. "mm...slruup..mm... ooh", "uuh...mm...slruup" Rega dan Ujang bisa menikmati kocokan tangan Intan, juga menghisap puting susunya. "hnn? Aaahn! Dedi...ooh" Dedi ternyata lebih gila lagi, ia sudah memasukan penis kecilnya di vagina Intan. Kini anak SD itu menggerakan penisnya maju mundur, Intan mulai merasakan kenikmatan bersetubuh. Rega dan Ujang sempat takjub melihat Dedi, temannya itu memang luar biasa. "ooh... mbak Intan... mmh", "aahn... Dedi... oh...aahn" Intan jadi berhenti mengocok penis Rega dan Ujang, karena ia bereaksi dengan sodokan penis Dedi di vagina ibu muda itu. Ujang melihat Intan membuka mulutnya lebar lebar itu, tanpa ragu memasukkan penis kecilnya ke mulut Intan, "ouh...mmh...", "oogh..mmh...mmh..." Ujang tau penisnya kini mulai diemut oleh Intan. Rega tak mau kalah, anak itu naik di perut Intan, lalu menghimpit penisnya di belahan dada perempuan itu, lalu dihimpit gundukan kenyal, kini ia menggesek payudara milik Intan. Intan kini hanya bisa melihat 3 anak SD menyetubuhinya, ia bukannya menyesal, tapi takjub. Beberapa menit itu Rega, ujang dan Dedi memuaskan hasratnya, menyetubuhi Intan. "ooh... aduh.. uuh, aku mau keluar mbak", "aku juga", "aku keluar juga ah..." 3 anak SD itu berpindah, mereka kini membiarkan Intan tergeletak dikarpet, lalu mereka mengocok penis tegaknya, Croot croot croot, mereka bertiga menyemburkan sperma ke tubuh Intan, ibu muda itu jadi mandi sperma. "ooowh... mmh...nnh..." Intan merasa tubuhnya melayang setelah disetubuhi 3 anak SD, benar benar pengalaman luar biasa. Rega, Ujang, dan Dedi kemudian berpakaian, lalu berpamitan pada Intan. Ibu 24 tahun itu kemudian beristirahat sejenak, lalu baru membersihkan dirinya. Intan kini merasa tubuhnya makin ingin disetubuhi, ibu muda itu mulai ketagihan bersetubuh dengan anak SD, hari-harinya akan diisi dengan gairah cinta bersama anak-anak haus seks itu...
from Cerita Cewek Biru | Cerita Cewek Eksibisionis dan Suka Pamer Keseksian
0 komentar:
Posting Komentar