• home
Home » » Cerita Dewasa Termewah Menyelinap Dalam Memek

Cerita Dewasa Termewah Menyelinap Dalam Memek

Cerita Dewasa Termewah Menyelinap Dalam Memek - Cerita ngentot terhot, Sebelumnya kisah sex yang pernah saya publish ialah Cerita Dewasa Threesome Nikmat Naksir Teman SMPCerita sex terbaru, novel sex terlengkap, cerita dewasa terupdate, cerita mesum terbaik, cerita ngentot terpopuler, cerita bokep terselubung, cerita xxx terhot, cerita ml abg perawan, cerita porno janda binal | Bekerja dengan orang lain memang membuat banyak pikiran dan lagi jika melaqkan kesalahan sedikit aja dimarahi, memang bekerja itu harus mempunyai disiplin di berbagai hal, dan lagi untuk masalah keuangan aq juga harus teliti agar tidak kacau, untunglah besok udah weekend jadi energy dan pikiranku aq tumpahkan hari ini juga.


Cerita Sex IGO Terupdate 2016 Menyelinap Dalam Memek
Cerita, Dewasa, Termewah, Menyelinap, Dalam, Memek, cerita mesum termewah, cerita nyata termewah, cerita birahi nyata, cerita bercinta bergambar bugil terbaru 2017, cerita sex ngentot, cerita ngentot terbaru, cerita orang ngentot, kumpulan cerita ngentot, ngentot cerita, cerita hot ngentot, cerita nyata ngentot, koleksi cerita ngentot, cerita ngentot baru, kumpulan cerita ngentot terbarucerita sex ngentot, cerita ngentot terbaru, cerita orang ngentot, kumpulan cerita ngentot, ngentot cerita, cerita hot ngentot, cerita nyata ngentot, koleksi cerita ngentot, cerita ngentot baru, kumpulan cerita ngentot terbaru
Ilustrasi Foto Syur Cewek IGO Hot Terbaru 2016
Novel Seks - Biasanya bareng teman sekantor aq berkaraoke untuk melepaskan beban. Kadang di ‘Manhattan’, kadang di ‘White House’, dan selanjutnya, benar-benar malam untuk menumpahkan “beban”. Maklum, aq sudah berkeluarga dan punya seorang anak, tetapi mereka kutinggalkan di kampung karena istriku punya usaha dagang di sana.
Kumpulan cerita dewasa, cerita dewasa 2016, cerita dewasa terbaru, cerita dewasa igo, cerita dewasa igo terbaru, cerita dewasa igo bugil, cerita dewasa igo 2016
Tapi lama kelamaan semua itu membuatku bosan. Ya…di Jakarta ini, walaupun aq merantau, ternyata aq punya banyak saudara dan karena kesibukan (alasan klise) aq tidak sempat berkomunikasi dengan mereka.

Akhirnya kuputuskan untuk menelepon Mas Bram, sepupuku. Kami pun bercanda ria, karena lama sekali kami tidak kontak. Mas Bram bekerja di salah satu perusahaan minyak asing, dan saat itu dia kasih tau kalau minggu depan ditugaskan perusahaannya ke tengah laut, mengantar logistik sekaligus membantu perbaikan salah satu peralatan rig yg rusak.

Koleksi Cerita Panas Terbaru 2017, Dan dia memintaq untuk menemani keluarganya kalau aq tidak keberatan. Sebenernya aq males banget, karena rumah Mas Bram cukup jauh dari tempat kostku Aq di bilangan Ciledug, sedangkan Mas Bram di Bekasi. Tapi entah mengapa aq mengiyakan saja permintaannya, karena kupikir-pikir sekalian silaturahmi. Maklum, lama sekali tidak jumpa.

Hari Jumat minggu berikutnya aq ditelepon Mas Bram untuk memastikan bahwa aq jadi menginap di rumahnya. Sebab kata Mas Bram istrinya, mbak Lidia, senang kalau aq mau datang. Hitung-hitung buat teman ngobrol dan teman main anak-anaknya.

Mereka berdua sudah punya anak laki-laki dua orang. Yg sulung kelas 4 SD, dan yg bungsu kelas 1 SD. Usia Mas Bram 40 tahun dan mbak Lidia 38 tahun. Aq sendiri 30 tahun. Jadi tidak beda jauh amat dengan mereka.

Apalagi kata Mbak Lidia, aq sudah lama sekali tidak berkunjung ke rumahnya. Terutama semenjak aq bekerja di Jakarta ini Ya, tiga tahun lebih aq tidak berjumpa mereka. Paling-paling cuma lewat telepon

Setelah makan siang, aq telepon mbak Lidia, janjian pulang bareng Kami janjian di stasiun, karena mbak Lidia biasa pulang naik kereta. “kalau naik bis macet banget. Lagian sampe rumahnya terlalu malem”, begitu alasan mbak Lidia.

Dan jam 17.00 aq bertemu mbak Lidia di stasiun. Tak lama, kereta yg ditunggu pun datang. Cukup penuh, tapi aq dan mbak masih bisa berdiri dengan nyaman. Kamipun asyik bercerita, seolah tidak mempedulikan kiri kanan.

Tapi hal itu ternyata tidak berlangsung lama Lepas stasiun J, kereta benar-benar penuh. Mau tidak mau posisiku bergeser dan berhadapan dengan Mbak Lidia. Inilah yg kutaqtkan…! Beberapa kali, karena goygan kereta, dada montok mbak Lidia menyentuh dadaq. Ahh…darahku rasanya berdesir, dan mukaq berubah agak pias.

Rupanya mbak Lidia melihat perubahanku dan ?ini konyolnya- dia mengubah posisi dengan membelakangiku. Alamaakk.. siksaanku bertambah..! Karena sempitnya ruangan, si “itong”-ku menyentuh pantatnya yg bulat manggairahkan.

Aq hanya bisa berdoa semoga “itong” tidak bangun. Kamipun tetap mengobrol dan bercerita untuk membunuh waktu. Tapi, namanya laki-laki normal apalgi ditambah gesekan-gesekan yg ritmis, mau tidak mau bangun juga “itong”-ku. Makin lama makin keras, dan aq yakin mbak Lidia bisa merasakannya di balik rok mininya itu.

Pikiran ngeresku pun muncul, seandainya aq bisa meremas dada dan pinggulnya yg montok itu.. oh… betapa nikmatnya. Akhirnya sampai juga kami di Bekasi, dan aq bersyukur karena siksaanku berakhir. Kami kemudian naik angkot, dan sepanjang jalan Mbak Lidia diam saja.

Sampai dirumah, kami beristirahat, mandi (sendiri-sendiri, loh..) dan kemudian makan malam bersama keponakanku. Selesai makan malam, kami bersantai, dan tak lama kedua keponakanku pun pamit tidur.

“Ndrew, mbak mau bicara sebentar”, katanya, tegas sekali.

“Iya mbak.. kenapa”, sahutku bertanya. Aq berdebar, karena yakin bahwa mbak akan memarahiku akibat ketidaksengajaanku di kereta tadi.

“Terus terang aja ya. Mbak tau kok perubahan kamu di kereta. Kamu ngaceng kan?” katanya, dengan nada tertahan seperti menahan rasa jengkel.

“Mbak tidak suka kalau ada laki-laki yg begitu ke perempuan. Itu namanya pelecehan. Tau kamu?!”

“MMm.. maaf, mbak..”, ujarku terbata-bata.

“Saya tidak sengaja. Soalnya kondisi kereta kan penuh banget. Lagian, nempelnya terlalu lama.. ya.. aq tidak tahan”

“Terserah apa kata kamu, yg jelas jangan sampai terulang lagi. Banyak cara untuk mengalihkan pikiran ngeres kamu itu. Paham?!” bentak Mbak Lisa.

“Iya, Mbak. Saya paham. Saya janji tidak ngulangin lagi”

“Ya sudah. Sana, kalau kamu mau main PS. Mbak mau tidur-tiduran dulu. kalau pengen nonton filem masuk aja kamar Mbak.” Sahutnya. Rupanya, tensinya sudah mulai menurun.

Akhirnya aq main PS di ruang tengah. Karena bosan, aq ketok pintu kamarnya. Pengen nonton film. Rupanya Mbak Lidia sedang baca novel sambil tiduran. Dia memakai daster panjang. Aq sempat mencuri pandang ke seluruh tubuhnya.

Kuakui, walapun punya anak dua, tubuh Mbak Lidia betul-betul terpelihara. Maklumlah, modalnya ada. Aqpun segera menyetel VCD dan berbaring di karpet, sementara Mbak Lidia asyik dengan novelnya.

Entah karena lelah atau sejuknya ruangan, atau karena apa aqpun tertidur. Kurang lebih 2 jam, dan aq terbangun. Film telah selesai, Mbak Lidia juga sudah tidur. Terdengar dengkuran halusnya. Wah, pasti dia capek banget, pikirku.

Saat aq beranjak dari tiduranku, hendak pindah kamar, aq terkesiap. Posisi tidur Mbak Lidia yg agak telungkup ke kiri dengan kaki kana terangkat keatas benar-benar membuat jantungku berdebar.

Bagaimana tidak? Di depanku terpampang paha mulus, karena dasternya sedikti tersingkap. Mbak Lidia berkulti putih kemerahan, dan warna itu makin membuatku tak karuan. Hatiku tambah berdebar, nafasku mulai memburu.. birahiku pun timbul..

Perlahan, kubelai paha itu.. lembut.. kusingkap daster itu samapi pangkal pahanya.. dan.. AHH… “itong”-ku mengeras seketika. Mbak Lidia ternyata memakai CD mini warna merah.. OHH GOD.. apa yg harus kulaqkan…

Aq hanya menelan ludah melihat pantatnya yg tampak menggunung, dan CD itu nyaris seperti G-String. Aq bener-bener terangsang melihat pemandangan indah itu, tapi aq sendiri merasa tidak enak hati, karena Mbak Lidia istri sepupuku sendiri, yg mana sebetulnya harus aq temani dan aq lindungi dikala suaminya sedang tidak dirumah.

Namun godaan syahwat memang mengalahkan segalanya. Tak tahan, kusingkap pelan-pelan celana dalamnya, dan tampaklah gundukan memeknya berwarna kemerahan. Aq bingung.. harus kuapakan.. karena aq masih ada rasa was-was, taqt, kasihan… tapi sekali lagi godaan birahi memang dahsyat.

Akhirnya pelan-pelan kujilati memek itu dengan rasa was-was taqt Mbak Lidia bangun. Sllrrpp.. mmffhh… sllrrpp… ternyata memeknya lezat juga, ditambah pubic hair Mbak Lidia yg sedikit, sehingga hidungku tidak geli bahkan leluasa menikmati aroma memeknya.

Entah setan apa yg menguasai diriku, tahu-tahu aq sudah mencopot seluruh celanaq. Setelah “itong”-ku kubasahi dengan ludahku, segera kubenamkan ke memek Mbak Lidia. Agak susah juga, karena posisinya itu.

Dan aq hasrus ekstra hati-hati supaya dia tidak terbangun. Akhirnya “itongku”-ku berhasil masuk. HH… hangat rasanya.. sempit.. tapi licin… seperti piston di dalam silinder. Entah licin karena Mbak Lidia mulai horny, atau karena ludah bekas jilatanku.. entahlah.

Yg pasti, kugenjot dia.. naik turun pelan lembut.. tapi ternyata nggak sampai lima menit. Aq begitu terpukau dengan keindahan pinggul dan pantatnya, kehalusan kulitnya, sehingga pertahananku jebol.

Crroott… ccrroott.. sseerr.. ssrreett.. kumuntahkan maniku di dalam memek Mbak Lidia. Aq merasakan pantatnya sedikit tersentak. Setelah habis maniku, pelan-pelan dengan dag-dig-dug kucabut penisku.

“Mmmhh… kok dicabut tititnya..” suara Mbak Lidia parau karena masih ngantuk.

“Gantian dong..aq juga pengen..”

Aq kaget bukan main. Jantungku tambah keras berdegup.

“Wah.. celaka..”, pikirku.

“Ketahuan, nich…” Benar saja! Mbak Lidia mambalikkan badannya. Seketika dia begitu terkejut dan secara refleks menampar pipiku. Rupanya dia baru sadar bahwa yg habis menyetubuhinya bukan Mas Bram, melainkan aq, sepupunya.

“Kurang ajar kamu, Ndrew”, makinya.

“KELUAR KAMU…!”

Aq segera keluar dan masuk kamar tidur tamu. Di dalam kamar aq bener-bener gelisah.. taqt.. malu.. apalagi kalau Mbak Lidia sampai lapor polisi dengan tuduhan pemerkosaan. Wah.. terbayg jelas di benakku acara Buser… malunya aq.

Aq mencoba menenangkan diri dengan membaca majalah, buku, apa saja yg bisa membuatku mengantuk. Dan entah berapa lama aq membaca, aq pun akhirnya terlelap. Seolah mimpi, aq merasa “itong”-ku seperti lagi keenakan. Serasa ada yg membelai. Nafas hangat dan lembut menerpa selangkanganku. Perlahan kubuka mata.. dan..

“Mbak Lidia..jangan”, pintaq sambil aq menarik tubuhku.

“Ndrew..” sahut Mbak Lidia, setengah terkejut.

“Maaf ya, kalau tadi aq marah-marah. Aq bener-bener kaget liat kamu tidak pake celana, ngaceng lagi.”
“Terus, Mbak maunya apa?” taq bertanya kepadaq. Aneh sekali, tadi dia marah-marah, sekarang kok.. jadi begini..

“Terus terang, Ndrew.. habis marah-marah tadi, Mbak bersihin memek dari sperma kamu dan disiram air dingin supaya Mbak tidak ikutan horny. Tapi… Mbak kebayg-bayg titit kamu. Soalnya Mbak belum pernah ngeliat kayak punya kamu. Imut, tapi di meki Mbak kerasa tuh.” Sahutnya sambil tersenyum.

Dan tanpa menunggu jawabanku, dikulumnya penisku seketika sehingga aq tersentak dibuatnya. Mbak Lidia begitu raqs melumat penisku yg ukurannya biasa-biasa saja. Bahkan aq merasakan penisku mentok sampai ke kerongkongannya.

Secara refleks, Mbak naik ke bed, menyingkapkan dasternya di mukaq. Posisii kami saat ini 69. Dan, Ya Tuhan, Mbak Lidia sudah melepas CD nya. Aq melihat memeknya makin membengkak merah. Labia mayoranya agak menggelambir, seolah menantangku untuk dijilat dan dihisap. Tak kusia-siakan, segera kuserbu dengan bibirku..

“SSshh.. ahh.. Ndrew.. iya.. gitu.. he-eh.. Mmmffhh.. sshh.. aahh” Mbak Lidia merintih menahan nikmat. Aqpun menikmati memeknya yg ternyata bener-bener becek. Aq suka sekali dengan cairannya.

“Itilnya.. dong… Ndrew.. mm.. IYAA… AAHH… KENA AQ… AMPUUNN NDREEWW..”

Mbak Lidia makin keras merintih dan melenguh. Goygan pinggulnya makin liar dan tak beraturan. Memeknya makin memerah dan makin becek. Sesekali jariku kumasukkan ke dalamnya sambil terus menghisap clitorisnya. Tapi rupanya kelihaian lidah dan jariku masih kalah dengan kelihaian lidah Mbak Lidia. Buktinya aq merasa ada yg mendesak penisku, seolah mau menyembur.

“Mbak… mau keluar nih…” kataq.

Tapi Mbak Lidia tidak mempedulikan ucapanku dan makin ganas mengulum batang penisku. Aq makin tidak tahan dan.. crrootts… srssrreett… ssrett… spermaq muncrat di muutu Mbak Lidia. Dengan raqsnya Mbak Lidia mengusapkan spermaq ke wajahnya dan menelan sisanya.

“Ndrewww.. kamu ngaceng terus ya.. Mbak belum kebagian nih…” pintanya.

Aq hanya bisa mmeringis menahan geli, karena Mbak Lidia melanjutkan mengisap penisku. Anehnya, penisku seperti menuruti kemauan Mbak Lidia. Jika tadi langsung lemas, ternyata kali ini penisku dengan mudahnya bangun lagi. Mungkin karena pengaruh lendir memek Mbak Lidia sebab pada saat yg sama aq sibuk menikmati itil dan cairan memeknya, aq jadi mudah terangsang lagi.

Tiba-tiba Mbak Lidia bangun dan melepaskan dasternya.

“Copot bajumu semua, Ndrew” perintahnya.

Aq menuruti perintahnya dan terperangah melihat pemandangan indah di depanku. Buah dada itu membusung tegak. Kuperkirakan ukurannya 36B. Puting dan ariolanya bersih, merah kecoklatan, sewarna kulitnya.

Puting itu benar-benar tegak ke atas seolah menantang kelelakianku untuk mengulumnya. Segera Mbak Lidia berlutut di atasku, dan tangannya membimbing penisku ke lubang memeknya yg panas dan basah. Bless… sshh…

“Aduhh… Ndrew… tititmu keras banget yah…” rintihnya.

“kok bisa kayak kayu sih…?”

Mbak Lidia dengan buasnya menaikturunkan pantatnya, sesekali diselingi gerkan maju mundur. Bunyi gemerecek akibat memeknya yg basah makin keras. Tak kusia-siakan, kulahap habis kedua putingnya yg menantang, raqs.

Mbak Lidia makin keras goygnya, dan aq merasakan tubuh dan memeknya makin panas, nafasnya makin memburu. Makin lama gerakan pinggul Mbak Lidia makin cepat, cairan memeknya membanjir, nafasnya memburu dan sesaat kurasakan tubuhnya mengejang.. bergetar hebat.. nafasnynya tertahan.

“MMFF… SSHSHH.. AAIIHH… OUUGGHH… NDREEWW… MBAK KELUAARR… AAHHSSHH…”

Mbak Lidia menjerit dan mengerang seiring dengan puncak kenikmatan yg telah diraihnya. Memeknya terasa sangat panas dan gerakan pinggulnya demikian liar sehingga aq merasakan penisku seperti dipelintir. Dan akhirnya Mbak Lidia roboh di atas dadaq dengan ekspresi wajah penuh kepuasan. Aq tersenyum penuh kemenangan sebab aq masih mampu bertahan…

Tak disangka, setelah istirahat sejenak, Mbak Lidia berdiri dan duduk di pinggir spring bed. Kedua kakinya mengangkang, punggungnya agak ditarik ke belakang dan kedua tangannya menygga tubuhnya.

“Ndrew, ayo cepet masukin lagi. Itil Mbak kok rasanya kenceng lagi..” pintanya setengah memaksa.
Apa boleh buat, kuturuti kemauannya itu. Perlahan penisku kugosok-gosokkan ke bibir memek dan itilnya. Memek Mbak Lidia mulai memerah lagi, itilnya langsung menegang, dan lendirnya tampak mambasahi dinding memeknya.

“SShh.. mm.. Ndrew.. kamu jail banget siicchh… oohh…” rintihnya.

“Masukin aja, yg… jangan siksa aq, pleeaassee…” rengeknya.

Mendengar dia merintih dan merengek, aq makin bertafsu. Perlahan kumasukkan penisku yg memang masih tegak ke memeknya yg ternyata sangat becek dan terasa panas akibat masih memendam gelora birahi.

Kugoyg maju mundur perlahan, sesekali dengan gerakan mencangkul dan memutar. Mbak Lidia mulai gelisah, nafasnya makin memburu, tubuhnya makin gemetaran. Tak lupa jari tengahku memainkan dan menggosok clitorisnya yg ternyata benar-benar sekeras dan sebesar kacang. Iseng-iseng kucabut penisku dari liang surganya, dan tampaklah lubang itu menganga kemerahan.. basah sekali..

Gerakan jariku di itilnya makin kupercepat, Mbak Lidia makin tidak karuan gerakannya. Kakinya mulai kejang dan gemetaran, demikian pula sekujur tubuhnya mulai bergetar dan mengejang bergantian.

Lubang memek itu makin becek, terlihat lendirnya meleleh dengan derasnya, dan segera saja kusambar dengan lidahku.. direguk habis semua lendir yg meleleh. Tentu saja tindakanku ini mengagetkan Mbak Lidia, terasa dari pinggulnya yg tersentak keras seiring dengan jilatanku di memeknya.

Kupandangi memek itu lagi, dan aq melihat ada seperti daging kemerahan yg mencuat keluar, bergerinjal berwarna merah seolah-olah hendak keluar dari memeknya. Dan nafas Mbak Lidia tiba-tiba tertahan diiringi pekikan kecil.. dan ssrr… ceerr.. aq merasakan ada cairan hangat muncrat dari memeknya.

“Mbak.. udah keluar?”, tanyaq.

“Beluumm.., Ndreew.. ayo sayg.. masukin ****** kamu… aq hampir sampaaii..” erangnya.
Rupanya Mbak Lidia sampai terkencing-kencing menahan nikmat.

Akibat pemandangan itu aq merasa ada yg mendesak ingin keluar dari penisku, dan segera saja kugocek Mbak Lidia sekuat tenaga dan secepat aq mampu, sampai akhirnya..

“NDREEWW… AQ KELUAARR… OOHH… SAYG… MMHH… AAGGHH… UUFF…”, Mbak Lidia menjerit dan mengerang tidak karuan sambil mengejang-ngejang.

Bola matanya tampak memutih, dan aq merasa jepitan di penisku begitu kuat. Akhirnya bobol juga pertahananku..

“Mbak.. aq mau muncrat nich..” kataq.

“Keluarin sayg… ayo sayg, keluarin di dalem… aq pengen kehangatan spermamu sekali lagi…” pintanya sambil menggoygkan pinggulnya, menepuk pantatku dan meremas pinggulnya.
Seketika itu juga.. Jrruuoott… jrroott… srroott.. Bacaan sex top: Cerita Dewasa Hot Termewah Menghujam Ke Vaginaku

“Mbaakk.. MBAAKK… OOGGHH… AQ MUNCRAT MBAAKK…” aq berteriak.

“Hmm.. ayo sayg… keluarkan semua… habiskan semua… nikmati, sayg… ayo… oohh… hangat… hangat sekali spermamu di rahimku.. mmhh…” desah Mbak Lidia manja menggairahkan.

Aqpun terkulai diatas tubuh moleknya dengan nafas satu dua. Benar-benar malam jahanam yg melelahkan sekaligus malam surgawi.

“Ndrew, makasih ya… kamu bisa melepaskan hasratku..” Mbak Lidia tersenyum puas sekali..

“He-eh.. Mbak.. aq juga..” balasku.

“Aq juga makasih boleh menikmati tubuh Mbak. Terus terang, sejak ngeliat Mbak, aq pengen bersetubuh dengan Mbak. Tapi aq sadar itu tak mungkin terjadi. Gimana dengan keluarga kita kalau sampai tahu.”

“Waahh.. kurang ajar juga kau ya…” kata Mbak Lidia sambil memencet hidungku.

“Aq tidak nygka kalau adik sepupuku ini pikirannya ngesex melulu. Tapi, sekarang impian kamu jadi kenyataan kan?”

“Iya, Mbak. Makasih banget.. aq boleh menikmati semua bagian tubuh Mbak.” Jawabku.
“Kamu pengalaman pertamaq, Ndrew. Maksud Mbak, ini pertama kali Mbak bersetubuh dengan laki-laki selain Mas Bram. tidak ada yg aneh kok.

Titit Mas Bram jauh lebih besar dari punya kamu. Mas Bram juga perkasa, soalnya Mbak berkali-kali keluar kalau lagi join sama masmu itu” sahutnya.

“Terus, kok keliatan puas banget? Cari variasi ya?” aq bertanya.

“Ini pertama kalinya aq sampai terkencing-kencing menahan nikmatnya gesekan jari dan tititmu itu. Suer, baru kali ini Mbak sampai pipisin kamu segala. Kamu nggak jijik?”

“Ooohh.. itu toh..? Kenapa harus jijik? Justru aq makin horny..” aq tersenyum. - Situs dewasa sex online terlengkap, novel sex terupdate, novel sex dewasa, novel xxx terbaru, novel cerita hot, novel cerita bokep, novel cerita porno, novel mesum, novel abg ml, novel tante selingkuh, novel janda hypersex, novel sex terpanas, novel perawan suka bugil.



Cerita Sex / Cerita Dewasa / Cerita Mesum / Cerita Panas / Cerita Porno / Cerita Bokep / Cerita Sex Tante / Cerita Sex ABG / Cerita Sex Janda / Cerita Sex Perawan / Cerita HOT / Kisah Sex / Sex Bergambar / Foto Seks


from Novel Seks Dewasa | Cerita Sex Hot » Kisah Ngentot 2016

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Cari Blog Ini