• home
Home » » Anak Desa Yang Tangguh

Anak Desa Yang Tangguh


Matahari hari mulai terbenam di ufuk barat ketika Budi, baru saja bangun dari tidurnya. Dgn mata masih mengantuk, Budi berusaha bangun dan mengambil handuk yg kemudian dililitkan dipinggangnya. Kemudian dia berjalan menuju sungai, yg jaraknya sekitar 500 meter dari rumahnya. Pemuda berusia 16 tahun, berwajah ganteng dan bertubuh atletis ini berjalan melintasi persawahan sambil bernyanyi kecil. Budi adalah figur pemuda kampung yg supel, ramah dan pintar bergaul. Ayahnya Pak Brata adalah seorang petani yg cukup berhasil. Pak Brata memiliki tiga orang istri.


Budi anak satu-satunya dari isteri ketiga Pak Brata. Ibunya bernama Rahma, biasa dipanggil Bu Rahma, seorang penjual kue dipasar yg letaknya tdk begitu jauh dari kampungnya. Menurut cerita orang-orang kampung, Budi bukanlah anak kandung Pak Brata. Ibunya sdh hamil tiga bulan ketika dikawin Pak Brata. Ibunya dihamili majikannya sewaktu ibunya masih menjadi TKW di Arab. Makanya, wajah Budi mirip dgn orang Arab. Singkat cerita, Budi sdh hampir sampai disungai.
Sore ini, Budi merasakan ada sesuatu yg lain dari biasanya. Dimana sungai tempatnya mandi, biasanya ramai. Tumben hari ini sepi sekali. Oh, mungkin aku bangun kesorean, pikir Budi dlm hati. Sambil melanjutkan langkahnya berjalan. Budi dikejutkan oleh suara seorang perempuan sedang merintih dan mendesah-desah. Suara itu datangnya dari arah sungai. Budi merasa penasaran oleh suara-suara itu. Dia mendekati arah suara itu. Alangkah terkejutnya Budi melihat pemandangan didepannya, yg membuat berdiri terpaku. Pemandangan yg baru pertama kali dilihatnya langsung.
Dimana, Mbak Yuni tetangganya, sedang mandi sambil meraba-raba buah dadanya. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, Budi segera mencari tempat yg agak tersembunyi, mengintip Mbak Yuni. Mbak Yuni yg dlm keadaan telanjang bulat, tdk menyadari kalau didepannya seseorang sedang melihatnya dgn mata melotot dan jakun yg naik turun. Wanita berusia 25 tahun, yg sdh setahun ditinggal suaminya menjadi TKI ini, semakin asyik meremas-remas buah dadanya.
“Akh.., ohh.., oohh.., ” desahan-desahan nikmat yg keluar dari mulutnya, membuat Budi semakin terpukau memandangnya. Budi merasakan k0ntolnya menegang dibalik CDnya.
Tanpa sadar dia menyusupkan tangan ke balik CDnya. Budi meraba-raba kemaluannya yg makin lama makin mengeras. Budi semakin bernafsu saat Mbak Yuni, meraba- raba memeknya sendiri. Kemudian Mbak Yuni memasukkan jari-jarinya ke dlm memeknya. Dicucuk-cucuknya memeknya sendiri sambil mulutnya mendesah- desah. Membuat Budi semakin tak kuat menahan nafsu birahinya. Budi melepaskan handuk dan CDnya lalu mengeluarkan k0ntolnya yg sdh berdiri tegak. Diraihnya kemaluannya, kemudian dikocok-kocoknya. Saat Budi sedang asik mengocok-ngocok k0ntolnya. Tanpa disadarinya Mbak Yuni telah berdiri tanpa busana didepannya.
“Kamu lagi ngapaain Bud,” tanya Mbak Yuni.
“Maaf.., Mbak.., maaf,” sahut Budi tergagap, tanpa melepaskan pandangan dari tubuh telanjang Mbak Yuni. “Kamu lihat ini ya,” tanya Mbak Yuni sambil menunjuk memeknya.
Budi hanya diam, tak menyahut. Hatinya berdebar-debar melihat tatapan mata Mbak Yuni.
“Kamu suka Bud,” tanya Mbak Yuni sambil tersenyum.
Tanpa menunggu jawabab Budi, Mbak Yuni menggerakkan tangannya meraih k0ntol Budi.
“Aow, k0ntolmu gede sekali Bud, panjang lagi,” jerit Mbak Yuni.
Mbak Yuni mengelus- elus lembut k0ntol Budi dgn tangan kanannya. Sementara tangan kirinya meraba-raba buah pelir Budi. Budi merasakan badannya panas dingin. Baru kali ini k0ntolnya dipegang dan dielus-elus seorang wanita. Mbak Yuni yg sdh berpengalaman bersetubuh dgn laki-laki, sangat tahu kalau Budi sangat menginginkannya.
Tanpa melepaskan kocokkannya pada k0ntol Budi, Mbak Yuni mendekatkan mulutnya ke mulut Budi. Perlahan dikecupnya bibir Budi. Mbak Yuni membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya mengisi rongga mulut Budi yg mulai terbuka. Budi menyambutnya lumatan Mbak Yuni dgn pagutan yg hebat pula. Cukup lama mereka bercumbu. Mbak Yuni kemudian melepaskan lumatannya pada mulut Budi. Kemudian dia menjilati leher Budi. Budi mendesah-desah merasakan nikmat. Dgn sedikit membungkukkan badannya, Mbak Yuni kemudian menjilati dada Budi lalu turun dan berhenti dibawah pusar Budi.
Cukup lama Mbak Yuni memainkan lidahnya di bawah pusar Budi. Kemudian Mbak Yuni berjongkok didepan Budi. Mbak Yuni mendekatkan wajahnya keselangkangan Budi. Mbak Yuni menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati kepala k0ntol Budi.
“Oohh.., Mbakk.., akh.., nik.. mat,” desah Budi penuh nafsu, ketika lidah Mbak Yuni berputar dan menari-nari dikepala k0ntolnya.
Mbak Yuni semakin bernafsu menjilati k0ntol Budi, dari kepala k0ntol sampai kepangkal dijilatinya. Tanpa sejengkalpun terlewatkan.
“Oohh.., Mbak.., Mbak.., enak,” jerit Budi saat Mbak Yuni memasukkan k0ntol Budi ke mulutnya.
Kepala Mbak Yuni bergerak maju mundur mengulum k0ntol Budi. K0ntol Budi disedotnya kuat-kuat sampai pipi Mbak Yuni kempot.
“Akhh.., truss.., Mbakk.., truss,” suara Budi seperti mengigau keenakan.
Sekitar lima belas menit berlalu Mbak Yuni, menyudahi kulumannya. Kemudian dia membentangkan handuknya diatas rumput. Budi disuruhnya tidur terlentang. Mbak Yuni kemudian berjongkok diatas selangkangan Budi. Diraihnya batang k0ntol Budi, dikocok-kocoknya sebentar lalu diarahkan tepat kelubang memeknya.
Mbak Yuni mulai menurunkan pantatnya. Sedikit demi sedikit k0ntol Budi memasuki lubang memek Mbak Yuni. Semakin lama semakin dlm, hingga seluruh batang k0ntolnya amblas kelubang memek Mbak Yuni. Budi merasakan k0ntolnya seperti dipijit-pijit. Baru pertama kali inilah k0ntolnya masuk kelubang memek wanita. Nikmatnya luar biasa. Apalagi saat Mbak Yuni mulai menaik turunkan pantatnya, membuat k0ntol Budi keluar masuk dari lubang memeknya. Kenikmatan yg sama juga dirasakan Mbak Yuni. Sdh setahun lebih dia tdk merasakan nikmatnya bersetubuh. Apalagi k0ntol Budi jauh lebih besar dari kepunyaan suaminya.
“Ohh.., Buds.., k0ntolmu.., enak banget,” desis Mbak Yuni.
Mbak Yuni semakin bersemangat menaik turunkan pantatnya. Diselingi gerakkan berputar dan bergoyang ke kiri dan ke kanan. Budi tak mau tinggal diam, pantatnya disodok-sodokkan ke atas dan ke bawah seirama gerakkan Mbak Yuni. Tangannya meremas-remas pantat Mbak Yuni. Sekitar empat puluh menit sdh mereka bersetubuh. Mbak Yuni semakin mempercepat gerakan pantatnya, ketika dirasakannya orgasmenya hampir sampai. Demikian juga Budi semakin cepat dia menyodok-nyodokkan pantatnya.
“Ohh.., Bud.., akuu.., mauu.., keluarr,” jerit Mbak Yuni. “Akuu.., juga.., Mbakk,” sahut Budi.
“Keluarin di dalem aja Bud, lebih enak,” pinta Mbak Yuni.
Budi mengaggukkan kepalanya, menyetujui permintaan Mbak Yuni. Beberapa detik kemudian tubuh mereka sama-sama mengejang, keringat mereka bercucuran. Dan hampir bersamaan, mereka berteriak lantang ,
” Aku.., keluarr.” Dan tumpahlah sperma Budi yg cukup banyak dilubang memek Mbak Yuni.
Mbak Yuni kemudian dia turun dari tubuh Budi, dan berjongkok disamping. Diraihnya k0ntol Budi dan dikocok- kocoknya sebentar. Mbak Yuni mendekatkan kepalanya keselangkangan Budi. Sambil tersenyum penuh arti, Mbak Yuni menjilati k0ntol Budi. Sisa-sisa sperma dik0ntol Budi dijilatinya sampai bersih. Setelah beristirahat sebentar, Mbak Yuni kemudian mengenakan pakaiannya. Membiarkan Budi yg masih terlentang tanpa busana.
“Bud, nanti malam ke rumahku ya, akan kulayani kamu sampai pagi,” bisik Mbak Yuni ditelinga Budi.
Budi mengangguk, kemudian bangkit dan mengecup bibir Mbak Yuni dgn mesra.
“Makasih Mbak, Mbak telah memberiku pelajaran yg luar biasa. Sambil melangkah pergi, Mbak Yuni tersenyum bangga, telah berhasil meraih keperjakaan Budi. Budi kemudian turun kesungai untuk membersihkan.
Dia merasa bangga, karena hari ini dia mendapatkan pengalaman yg luar biasa. Pengalaman pertama kali menikmati enaknya memek wanita. Pengalaman yg sdh lama diidam- idamkannya. Malam harinya Budi datang kerumah Mbak Yuni, memenuhi undangannya. Budi berdiri didepan pintu rumah, lalu mengetuknya.
“Mbak, Mbak Yuni,” panggil Budi.
“Masuk aja Bud, nggak dikunci,” sahut Mbak Yuni dari dlm.
Budi kemudian masuk lalu mengunci pintu dari dlm. Dia melangkahkan kakinya mendekati kamar Mbak Yuni. Didalam kamar Mbak Yuni telah menunggunya. Saat Budi memasuki kamar Mbak Yuni, didapatinya Mbak Yuni sedang duduk diatas ranjang tanpa mengenakan selembar benang. Kedua kakinya terbuka lebar-lebar. Mbak Yuni menyuruh Budi mendekat dan berjongkok dilantai.
“Bud, jilatin memekku sayang,” pinta Mbak Yuni.
Budi menuruti permintaan Mbak Yuni. Dia lalu berjongkok dilatai. Wajahnya didekatkan keselangkangan Mbak Yuni. Lidahnya dijulurkan dan ditempelkan ke bibir memek Mbak Yuni. Dan Budi mulai menggerak-gerakkan lidahnya, menjilati bibir memek Mbak Yuni.
“Ohh.., Bud.., enakk.., truss.., truss,” desah Mbak Yuni keenakkan saat lidah Budi memasuki lubang memeknya.
Lidah Budi menari-nari didalam memek Mbak Yuni. Kelentit Mbak Yuni dicucuk-cucuk dan disedot-sedotnya.
Pantat Mbak Yuni terangkat-angkat menerima jilatan Budi. Bibirnya mendesis. Sesekali Budi memindahkan jilatannya kelubang anus Mbak Yuni.
“Akhh.., akuu.., tak.., tahan.., Bud,” desis Mbak Yuni sambil meraih kepala Budi dan membenamkannya keselangkangannya.
Beberapa menit berlalu, Budi menyudahi jilatannya. Kemudian dia berdiri sambil melepaskan seluruh pakaiannya. Setelah semuanya terlepas, Budi meraih k0ntolnya yg sdh setengah tegang. Dikocok-kocoknya k0ntolnya sendiri hingga tegang penuh. Setelah dirasa cukup Budipun menempelkan k0ntolnya kelubang memek Mbak Yuni. Didorongnya tubuh Mbak Yuni, hingga terlentang diranjang. Kedua kaki Mbak Yuni diangkat tinggi-tinggi, hingga ujung kaki Mbak Yuni berada diatas bahunya. Dgn sekali dorongan saja, k0ntol Budi melesat masuk ke lubang memek Mbak Yuni yg telah basah dan memerah.
“Aow Bud, pelan-pelan sayang,” jerit Mbak Yuni.
Tanpa menghiraukan jeritan Mbak Yuni, Budi memaju mundurkan pantatnya, membuat k0ntolnya keluar masuk dilubang memek Mbak Yuni.
“Bud.., teruss.., sayang.., sodok teruss,” pinta Mbak Yuni penuh nafsu.
“Mbak.., enak.., banget.., Mbak,” sahut Budi.
Budi semakin mempercepat sodokkannya ketika dirasakannya memek Mbak Yuni berkedut-kedut, otot-otot memek Mbak Yuni menegang dan menjepit k0ntolnya.
“Bud,..akuu.., mauu.., ke., keluarr,” teriak Mbak Yuni.
Beberapa menit kemudian Mbak Yuni menjerit sangat keras,
” Buds.., akuu.., keluarr,”. Tubuh Mbak Yuni mengejang.
Tangannya mencengkeram sprei dgn keras. Dan Mbak Yunipun meraih orgasmenya. Cairan- cairan hangat merembes dari lubang memeknya. Membasahi k0ntol Budi.
“Kamu belum keluar Bud,” tanya Mbak Yuni beberapa saat setelah berhasil menguasai dirinya.
“Mbak akan puaskan kamu Bud,” kata Mbak Yuni, sambil menarik tubuhnya.
Mbak Yuni kemudian menungging, membelakangi Budi, dgn kaki berpijak dilantai sementara tangannya mencengkeram tepi ranjang.
“Bud, masukkin k0ntolmu keanusku,” perintah Mbak Yuni, sambil meraih k0ntol Budi yg ada dibelakang pantatnya.
Budi memajukkan pantatnya, hingga k0ntolnya menyentuh lubang anus Mbak Yuni.
“Dorong Bud, dorong,” pinta Mbak Yuni tak sabaran. Budi menuruti kemauan Mbak Yuni, didorongnya pantatnya lebih maju.
Dan sedikit demi sedikit batang k0ntolnya memasuki lubang anus Mbak Yuni. Setelah seluruh batang k0ntolnya masuk, Budi mulai memaju mundurkan pantatnya. Sempitnya lubang anus Mbak Yuni menjepit k0ntol Budi. Mbak Yuni mengimbangi gerakkan Budi dgn menyodok-nyodokkan pantatnya, sambil mencucuk-cucuk memeknya sendiri. Budi semakin bersemangat mendorong- dorong pantatnya, saat dirasakannya k0ntolnya berkedut-kedut.
“Mbakk.., akuu.., mau., keluarr,” jerit Budi dgn nafas terengah-engah.
“Aku juga Bud, kita keluarin bareng Bud,” sahut Mbak Yuni.
Beberapa menit kemudian Budi merasakan otot-ototnya menegang. Dan creett.. creett.. crett.. Budi menumpahkan spermanya didalam lubang anus Mbak Yuni.
Malam itu mereka bersetubuh sampai pagi. Sampai badan mereka kelelahan dan tertidur. Sejak saat itu, hampir setiap malam mereka menikmati persetubuhan. Budi ketagihan atas pelayanan yg diberikan Mbak Yuni. Begitu juga Mbak Yuni sangat puas. Rasa kesepiannya yg telah setahun ditinggal suaminya, kini terobati. Nafsu birahinya yg meledak-ledak kini tersalurkan. Siang hari itu, Budi pulang sekolah lebih awal dari biasanya. Dgn bernyanyi- nyanyi kecil dia melangkah menuju rumahnya. Begitu membuka pintu rumahnya Budi terkejut, pintu rumahnya tdk terkunci. Budi merasakan ada sesuatu yg tdk beres.
Dgn mengendap- endap Budi masuk kedalam rumahnya. Samar-samar Budi mendengar suara orang mendesah-desah diselingi rintihan- rintihan. Budi penasaran dibuatnya. Budi berusaha mencari sumber suara-suara itu. Ketika dia mendekati kamar ibunya, suara-suara itu, semakin keras terdengar. Budi menghentikan langkahnya didepan kamar ibunya.
Suara itu semakin keras terdengar. Ibu lagi ngapain ya, pikirnya. Rasa ingin tahunya semakin kuat, Budipun mengintip dari lubang pintu. Alangkah terkejutnya Budi, melihat pemandangan di dlm kamar ibunya. Didalam kamar, Bu Rahma, ibunya sedang berdiri sambil memeluk tubuh Pak Kades. Tangan Bu Rahma melingkar dipinggang Pak Kades. Sedangkan tangan Pak Kades sedang meremas-remas pantat Bu Rahma, yg padat berisi.
Tanpa melepaskan tangannya dari pantat Bu Rahma, Pak Kades mencium pipi Bu Rahma, kemudian menjulurkan lidahnya mengecup bibir Bu Rahma. Bu Rahma membuka mulutnya, menyambut kecupan Pak Kades dgn lumatan-lumatan yg tak kalah hebatnya. Saking asiknya mereka bercumbu, tanpa mereka sadari sepasang mata sedang mengintip dgn hati yg panas. Bahkan percumbuan mereka makin panas saja. Beberapa saat berlalu, Pak Kades melepaskan lumatannya pada bibir Bu Rahma. Tangannya kemudian bergerak melepaskan seluruh pakaian Bu Rahma. Setelah semuanya terlepas, Pak Kades memandangi sebentar tubuh Bu Rahma yg telanjang bulat sambil berdecak kagum.
“Oh, luar biasa An, tubuhmu masih sexy,” puji Pak Kades.
Bu Rahma tersenyum mendengar pujian Pak Kades, sambil menggerakkan tangannya, melepaskan seluruh pakaian Pak Kades. Kini kedua insan berlainan jenis itu sama- sama telanjang bulat. Tanpa membuang waktu, Pak Kades menyuruh Bu Rahma tidur terlentang diatas ranjang.
Kemudian Pak Kades merangkak diatas tubuh Bu Rahma dgn posisi sungsang. Selangkangan Pak Kades berada diatas wajah Bu Rahma, begitu juga sebaliknya. Wajah Pak Kades berada diatas selangkangan Bu Rahma. Pak Kades membuka paha Bu Rahma lebar-lebar, tangannya meraba-raba bibir memek Bu Rahma yg ditumbuhi bulu-bulu tipis. Pak Kades mencucuk-cucuk lubang memek Bu Rahma dgn jari-jarinya.
“Ohh.., Mas.., enakk.., truss.., truss,” rintih Bu Rahma saat Pak Kades mulai menjilati memeknya.
Pak Kades menyedot-nyedot kelentit Bu Rahma yg memerah dan basah. Pantat Bu Rahma terangkat-angkat menyambut jilatan-jilatan Pak Kades pada lubang memeknya.
“Jilatin punyaku An,” pinta Pak Kades. Bu Rahma menuruti saja permintan Pak Kades.
Tangannya meraih k0ntol Pak Kades, yg sdh setengah tegang. Dikocok-kocoknya sebentar, kemudian diarahkannya kemulutnya. Pak Kades menurunkan pantatnya, hingga k0ntolnya menyentuh mulut Bu Rahma. Bu Rahma membuka mulutnya dan menjulurkan lidahnya. Bu Rahma mulai menjilati kepala k0ntol Pak Kades. Lidahnya berputar-putar di kepala k0ntol Pak Kades kemudian turun kepangkal. Seluruh Batang k0ntol Pak Kades dijilatinya tanpa sejengkalpun terlewatkan.
“Ohh.., An.., nikmatt.., truss.., kulum.., truss,” desis Pak kades saat Bu Rahma memasukkan k0ntol Pak Kades kemulutnya.
Pak Kades menaik turunkan pantatnya, membuat k0ntolnya keluar masuk dari mulut Bu Rahma. Sesekali Bu Rahma menggigit k0ntol Pak Kades. Pak Kades meringis dibuatnya.
Sekitar dua puluh menit berlalu, Pak Kades merubah posisinya. Kini dia tidur terlentang diatas ranjang. Bu Rahma disuruhnya naik keatas tubuhnya. Bu Rahma mengikuti saja perintah Pak Kades. Bu Rahma berjongkok diatas selangkangan Pak Kades. Diraihnya k0ntol Pak Kades, dituntunnya kelubang memeknya.
Setelah dirasa pas, Bu Rahma mulai menurunkan pantatnya. Sedikit demi sedikit k0ntol Pak Kades masuk kelubang memek Bu Rahma. Bu Rahma terus menurunkan pantatnya sampai seluruh batang k0ntol Pak Kades amblas tertelan lubang memeknya. Kemudian Bu Rahma menggerakkan pantatnya naik turun. dimulai dgn irama pelan, semakin lama semakin cepat. Sesekali Bu Rahma memutar-mutar pantatnya. Membuat k0ntol Pak Kades serasa dipelintir.
Pak Kades tak mau ketinggalan. Dia menyodok-nyodokkan pantatnya mengimbangi gerakkan pantat Bu Rahma. Budi yg dari tadi mengintip ibunya sedang bersetubuh dgn Pak Kades, sedikit kagum melihat goyangan pantat ibunya diatas tubuh Pak Kades. Nafsu birahinya bangkit. Dilepaskannya seluruh pakaian seragam sekolahnya. Setelah telanjang bulat, Budi meraih k0ntolnya. Dikocok-kocoknya k0ntolnya sendiri sambil mengintip.
Tak terasa sdh tiga puluh menit Bu Rahma menggoyang- goyangkan pantatnya. Bu Rahma semakin cepat menggenjot tubuh Pak Kades, saat dirasakannya orgasmenya sdh dekat. Demikian juga Pak Kades, sodokkan-sodokkan pantatnya semakin cepat.
“Ohh.., Mas.., akuu.., mauu.., keluarr,” jerit Bu Rahma.
“Akuu.., jugaa.., An.., ” sahut Pak Kades.
Beberapa saat kemudian kedua insan yg sedang bersetubuh itu, merasakan otot-ototnya menegang. Diiringi teriakkan yg hampir bersamaan, tubuh mereka menggelepar. Pak Kades menyemprotkan spermanya didalam lubang memek Bu Rahma. Setelah menuntaskan birahinya, Bu Rahma turun dari atas tubuh Pak kades, kemudian merebahkan tubuh dan tertidur disamping Pak Kades.
Pak Kades kemudian bangkit dan mengenakan pakaian. Dipandanginya tubuh Bu Rahma yg sedang tertidur pulas. Dgn melompati jendela kamar, Pak Kades keluar dari kamar Bu Rahma. Begitu Pak Kades keluar dari kamar ibunya, Budi yg sdh dirasuki nafsu birahi, segera membuka kamar ibunya. Sambil mengocok-ngocok k0ntolnya yg sdh tegang, Budi memandangi wajah ibunya yg sedang tertidur pulas. Nafsu setan sdh merasuki diri Budi. Tanpa berpikir panjang Budi segera menindih tubuh ibunya. Kedua kaki ibunya, dibukanya lebar-lebar.
Kemudian Budi menggenggam k0ntolnya dan diarahkan kelubang memek ibunya. Dan Budi mulai menurunkan pantatnya, sedikit demi sedikit, sampai seluruh k0ntolnya amblas tertelan lubang memek ibunya. Saat Budi mulai menggerakkan pantatnya naik turun, Bu Rahma terbangun dari tidurnya. Betapa terkejutnya dia, saat tahu Budi, anak kandungnya sedang menyetubuhinya.
“Bud, jangan Bud, aku ibumu,” teriaknya berusaha berontak.
Tp sia-sia. Budi terlalu kuat baginya. Dgn mudah Budi meringkus ibunya. Budi memegang erat- erat kedua tangan ibunya dan menyumpal mulut ibunya dgn mulutnya. Dgn buasnya Budi melumat mulut ibunya. Bu Rahma yg sdh kehabisan separuh tenaganya, sehabis bersetubuh dgn Pak Kades tadi tak kuasa melawan keberingasan anaknya.
Perlawanannya mulai melemah. Sodokan-sodokan k0ntol Budi pada lubang memeknya, pelan-pelan membangkitkan nafsu birahinya. Tanpa sadar Bu Rahma mengimbangi gerakan pantat Budi, dgn menyodok-nyodokkan pantatnya. Sambil meracau dan mengeluarkan ucapan-ucapan yg sangat jorok, yg seharusnya tdk keluar dari mulut seorang ibu. Budi semakin bersemangat menggopyg-goyangkan pantatnya.
“Ohh, Bud truss Bud, entot ibu Bud,” rintih Bu Rahma merasakan nikmat.
Budi semakin cepat memompa memek ibunya, ketika dirasakannya memek ibunya berkedut- kedut. Otot-otot memek ibunya menegang. Bu Rahma mencakar-cakar punggung Budi disertai teriakkan panjang.
“Bud.., ibu.., keluarr,” jeritnya. Memeknya menjepit k0ntol Budi dan tangannya menarik pantat Budi, membuat k0ntol Budi semakin terbenam di lubang memeknya.
Dan akhirnya Bu Rahma mencapai orgasmenya. Cairan hangat membasahi dinding memeknya. Budi yg belum mencapai orgasmenya, membalikkan tubuh ibunya lalu menarik kaki ibunya hingga menjuntai ke lantai. Kemudian dia mendekatkan wajahnya kelubang anus ibunya. Budi menjulurkan lidahnya menjilati lubang anus ibunya. Jilatan-jilatan Budi membangkitkan lagi nafsu birahi ibunya. Bu Rahma pasrah saja atas perlakuan anaknya. Bu Rahma menggelinjang, saat Budi mencucuk- cucuk lubang anusnya. Tangannya bergerak kebelakang meraih kepala Budi, membenamkannya dipantatnya. Puas menjilati anus ibunya, Budi meraih k0ntolnya. Dituntunnya kelubang anus ibunya. Bu Rahma berteriak kesakitan, saat Budi memaksakan k0ntolnya menembus lubang anusnya.
Rasa panas dan perih pada dinding dan bibir anusnya tak tertahankan lagi. Bu Rahma berusaha berontak menghindar, tetapi tangan Budi yg menekan punggungnya, membuatnya tak berdaya. Budi mulai mendorong dan menarik pantatnya memompa lubang anus ibunya. Tubuh Bu Rahma terguncang- guncang oleh sodokkan-sodokkan anaknya. Dia melolong menahan rasa sakit yg luar biasa.
Dgn terus menyodomi ibunya, Budi memeluk tubuh ibunya dari belakang dan meremas-remas toketibunya. Nafasnya terengah-engah. Nafsu birahinya benar-benar tak terkendali.Saat mendekati puncak birahinya, Budi mempercepat pompaanya. Diiringi lolongan panjang, Budi menyemprotkan spermanya dilubang anus ibunya. Membasahi bibir dan dinding anus ibunya.
Sesaat kemudian Budi bangkit dan menyuruh ibunya duduk ditepi ranjang. Budi menyodorkan k0ntolnya kemulut ibunya. Meminta ibunya menjilati sisa-sisa spermanya. Bu Rahma menggelengkan kepalanya kekiri dan kekanan, menolak permintaan anaknya. Tp Budi tak kehabisan akal. Ditariknya kepala ibunya dan dibenamkan keselangkangannya lalu dipencetnya hidung ibunya. Membuat ibunya kesulitan bernafas dan terpaksa membuka mulutnya. Saat itulah Budi langsung menyodokkan k0ntolnya dan menjejalkan kemulut ibunya.
“Ayo Bu, isep sampai bersih,” pinta Budi. Dgn sangat terpaksa, dan menahan rasa jijik, Bu Rahma mengulum k0ntol anaknya dan menjilati sisa-sisa sperma anaknya.
Malam itu, Budi memaksa ibunya melayani nafsu birahinya sampai pagi. Sampai dia benar-benar puas. Bu Rahma tak kuasa menolak keinginan anaknya.Hari- hari berikutnya, Bu Rahma menjadi budak nafsu anaknya. Dia harus selalu siap melayani nafsu birahi anaknya. Mula- mula Bu Rahma melakukannya dgn terpaksa, tetapi lama-lama dia ketagihan juga disetubuhi anaknya.
Untuk menyambut datangnya Tahun Baru, dikampung Budi diadakan bermacam-macam hiburan. Mulai dari wayg kulit sampai dangdut. Hiburan yg paling disenangi Budi adalah dangdut, terutama goyangan erotis penyanyi wanitanya yg membangkitkan nafsu birahi. Saat malam Tahun baru tiba, sekitar jam 20.00 WIB, Budi bergegas berangkat kelapangan bola menonton dangdut bersama teman akrabnya Joni. Jaraknya sekitar dua kilo dari tempat tinggal Budi. Acara baru saja mulai ketika Budi tiba disana. Namanya juga acara gratis, penontonnya banyak sekali. Saking asiknya menikmati pertunjukkan, Budi tak sadar kalau temannya Joni tak ada lagi disampingnya. Budipun celingukan mencari Joni. Saat mencari Joni, Budi bertemu dgn Titi, anak Pak Kades.
“Ti, ada lihat Joni nggak?,” tanya Budi.
“Nggak tuh, aku juga lagi cari Mbak Yuli, kamu ada lihat nggak?,” Titi balik bertanya.
“Ngga ada,” sahut Budi pendek.
“Bud, tolong anterin aku pulang ya!,” pinta Titi.
“Ntar deh, acaranya lagi bagus nih,” sahut Budi.
“Tolong dong Bud, aku takut pulang nih,” rengek Titi.
Lama-lama Budi kasihan juga sama Titi. Dgn setengah hati Budi mengantar Titi pulang. Untuk menuju rumah Titi yg berdekatan dgn rumah Budi, mereka harus melewati sawah dan kebun yg cukup gelap. Saat melewati perkebunan, tiba-tiba pohon berderak keras, mengejutkan mereka. Tanpa sadar Titi memeluk tubuh Budi.
Budi tentu saja tak menyia-nyiakan kesempatan. Dibalasnya pelukan Titi dgn dekapan yg erat. Budi mendekatkan bibirnya kebibir Titi. Dikecupnya bibir gadis itu. Tanpa diduga Titi membalas kecupan Budi. Mulutnya terbuka menyambut lidah Budi yg terjulur dan memasukkan kemulutnya. Merasa mendapat angin segar, Budi menggerakkan tangan kirinya mengelus- elus punggung Titi, kemudian Budi menyusupkan tangan kirinya kebalik kaos ketat Titi. Semakin lama semakin panas mereka bercumbu. Sesaat kemudian, Budi menyudahi cumbuannya.
Dibopongnya tubuh Titi yg sexy, ke sebuah rumah kosong tak jauh dari situ. Ketika sampai di rumah itu, dgn posisi berdiri sejajar, mereka bercumbu lagi, bahkan lebih panas lagi. Setelah berhasil melepaskan kaos dan BH Titi, Budi meremas-remas pantat Titi yg montok. Membuat Titi menggerinjal- gerinjal merasakan nikmat. Titi memainkan tangannya kearah k0ntol Budi yg sdh setengah tegang. Dan k0ntol Budi semakin tegang saja, saat Titi menyusupkan tangan kebalik CD Budi. Dan mengocok-ngocok k0ntol Budi.
Luar biasa nikmat yg dirasakan Budi, dia sama sekali tdk menygka. Titi yg masih belia, dan baru berumur 15 tahun, sangat lihai memainkan k0ntolnya. Beberapa saat kemudian Budi menghentikan cumbuannya. Kemudian dia berjongkok di depan Titi. Budi menyibak rok mini yg dikenakan Titi dan merenggangkan kedua kaki gadis itu.
Sesaat Budi terpana memandang paha Titi yg putih mulus. Pangkalnya menggunduk dibungkus CD transparan, sehingga samar-samar Budi dapat melihat bentuk memek Titi yg dihiasi bulu tipis kemerahan. Sambil menciumi dan menjilati pangkal paha Titi, Budi menyusupkan tangannya ke balik CD Titi. Meremas-remas memek Titi. Titi mendesah-desah merasakan nikmat.
“Ohh.., Mas.., enakk.., truss,” desah Titi saat Budi menjilati memek dari balik CD. Membuat Budi semakin bersemangat menjilati memek gadis itu.
Sesaat kemudian Budi melepaskan rok dan CD Titi. Kini memek Titi yg dihiasi bulu-bulu tipis terpampang di depan mata Budi. Mata Budi terbelalak melihat pemandangan di depannya yg begitu indah. Budi menjulurkan lidahnya dan memainkannya dibibir memek Titi.
Sedikit demi sedikit mulai masuk kelubang memek Titi. Budi mencucuk-cucuk memek Titi sambil meremas-remas pantat gadis belia itu. Saking nikmatnya, Titi mendorong maju pantatnya dan membenamkan kepala Budi di selangkangannya. Beberapa saat kemudian Titi merasakan otot-otot memeknya menegang.
“Mas.., akuu.., tak tahan,” jerit Titi dibarengi dgn keluarnya cairan hangat yg merembes didinding memeknya.
Titi telah mencapai orgasmenya. Setelah diam beberapa saat, Budi kemudian berdiri. Sambil melepaskan seluruh pakaiannya, Budi menyuruh Titi tidur terlentang dilantai beralaskan celana dan kaosnya. Titi menuruti saja perintah Budi. Kemudian Budi mengangkangi wajah Titi. k0ntolnya yg sdh tegang penuh, disodorkan kemulut Titi. Titi membuka mulut dan menjulurkan lidahnya. Dia mulai menjilati k0ntol Budi, dari kepala turun kepangkal. Buah pelir Budi tak luput dari jilatannya.
“Oohh.., Tii.., enak.., banget,” desis Budi menahan nikmat, saat Titi memasukkan k0ntol Budi kemulutnya.
Budi memaju mundurkan pantatnya, membuat k0ntolnya keluar masuk dari mulut Titi. Sekitar dua puluh menit Titi mengulum k0ntol Budi yg besar dan panjang. Budi kemudian mencabut k0ntolnya dari mulut Titi. Kemudian Budi berjongkok diselangkangan Titi. k0ntolnya diarahkan tepat kelubang memek Titi.
“Aow.., sakit.., Mas.., jangan,” pekik Titi saat k0ntol Budi yg keras dan kaku mulai menembus lubang memeknya yg masih perawan.
“Tahan Ti, lama-lama pasti enak,” sahut Budi sambil terus mendorong maju pantatnya.
Baru setengah batang k0ntolnya masuk, Budi menarik lagi kemudian mendorongnya lagi.
“Aow.., Mas.., ampun,” pekik Titi lebih keras, saat seluruh batang k0ntol Budi masuk kelubang memeknya dan merobek selaput daranya. Darah segar mengalir dari lubang memek Titi, merembes kesela- sela pahanya.
Budi tak menghiraukan jeritan Titi. Dgn sangat bernafsu Budi menaik turunkan pantatnya. Setelah sepuluh menit Budi menggoyang-goyangkan pantatnya, jeritan-jeritan Titi mulai melemah kemudian menghilang, berganti dgn desahan-desahan nikmat. Desahan-desahan dan jeritan- jeritan kecil yg keluar dari mulut Titi membuat Budi semakin bersemangat menaik turunkan pantatnya.
30 menit berlalu, Titi menjepitkan kedua kakinya kepinggang Budi. Pantatnya terangkat. Tampak Titi akan orgasme. Budi juga merasakan hal yg sama, k0ntolnya berkedut-kedut. Budi mempercepat gerakkan pantatnya.
“Oohh.., sshh.., oohh,” pekik mereka hampir bersamaan. Tubuh keduanya menggelinjang hebat saat mencapai puncak kenikmatan. Budi membiarkan k0ntolnya terbenam beberapa saat dilubang memek Titi, kemudian dia merebahkan tubuhnya disamping gadis itu.
Sesaat kemudian mereka tertidur pulas. Sekitar satu jam tertidur, Budi terbangun karena merasakan ada sesuatu yg bergerak-gerak di selangkangannya. Budi tersenyum ketika melihat Titi sedang mengocok batang k0ntolnya. Pelan-pelan batang k0ntol Budi mulai menegang. Ketika sdh tegang penuh, Titi menjilati, kemudian mengulum k0ntol Budi.
“Truss.., Ti.., enakk.., nik.. matt,” desis Budi tertahan, merasakan nikmatnya kuluman Titi pada batang k0ntolnya. Selang beberapa menit, Titi menyudahi kulumannya.
Kemudian Titi berjongkok diatas selangkangan Budi. Tangan Titi meraih k0ntol Budi dan mengarahkannya kelubang memeknya. Pelan-pelan Titi mulai menurunkan pantatnya dan sedikit demi sedikit batang k0ntol Budi masuk kelubang memeknya. Budi merasakan batang k0ntolnya seperti dijepit dan dipijit- pijit oleh sempitnya lubang memek Titi.
Setelah seluruh batang k0ntol Budi masuk kelubang memeknya, Titi segera menaik turunkan pantatnya. Mula-mula dgn irama pelan, semakin lama semakin cepat. Budi mengimbangi gerakan pantat Titi dgn menyodok-nyodokkan pantatnya keatas. Seirama gerakkan pantat Titi. Beberapa saat berlalu, mereka berganti posisi. Budi menyuruh Titi menungging, dgn tangan dan lutut bertumpu dilantai. Kemudian Budi berlutut dibelakang pantat Titi. Budi menggenggam k0ntolnya lalu membimbingnya kelubang memek Titi. Kedua tangan Budi memegang pinggang Titi.
“Aow.., enakk.., nikmat,” desah Titi, saat Budi mulai mendorong pantatnya dan mendorongnya dari belakang.
Kedua toketTiti bergoyang-goyang seirama dorongan pantat Budi.Desahan dan jeritan Titi semakin keras ketika Budi semakin cepat memaju mundurkan pantatnya.
“Oohh.., Mas.., aku.., nggak kuat.., aku.., mau,” pekik Titi terputus-putus. Beberapa saat kemudian tubuh Titi terhentak-hentak hebat dan mengejang mencapai klimaks.
Setelah Titi mencapai orgasmenya, Budi mencabut batang k0ntolnya dari lubang memek Titi. Kemudian dia berlutut dibelakang Titi, lalu dia mendekatkan wajahnya kepantat Titi. Budi menjulurkan lidahnya dan mulai menjilati lubang anus Titi. Titi hanya diam menunggu dan tak mengerti apa yg akan dilakukan Budi. Dia membiarkan saja ketika lidah Budi mencucuk-cucuk lubang anusnya. Sekitar lima belas menit berlalu, Budi menyudahi jilatannya pada lubang anus Titi. Kini dia berdiri dibelakang Titi dan mengusap- usapkan kepala k0ntolnya kelubang anus Titi. Titi menjerit keras menahan sakit saat Budi mulai mendorong pantatnya dan batang k0ntolnya memaksa masuk menembusi lubang anus Titi.
Tanpa memperdulikan jeritan Titi Budi terus mendorong pantatnya hingga seluruh batang k0ntolnya amblas tertelan lubang anus Titi. Tanpa membuang waktu lagi Budi langsung menggerakkan pantatnya maju mundur. Jeritan-jeritan Titi membuat Budi semakin bernafsu dan semakin bersemangat menggerakkan pantatnya dgn irama yg semakin lama semakin cepat.
Sekitar 30 menit berlalu, Budi merasakan orgasmenya sdh diambang pintu. Dia menggerakkan pantatnya semakin cepat dan liar. Diiringi jeritan yg sangat panjang, Budi mencapai orgasmenya. Dia menekankan pantatnya kuat-kuat dan mencengkeram erat pinggang Titi. Dia menyemburkan sperma yg cukup banyak di lubang anus Titi. Setelah menuntaskan orgasmenya, Budi mencabut batang k0ntolnya dan mendekatkannya ke wajah Titi. Sambil tersenyum Titi membuka mulutnya dan menjilati sisa-sisa sperma yg blepotan di k0ntol Budi.
Setelah beristirahat beberapa menit, mereka mengenakan pakaian masing- masing. Sekitar jam 24.00 WIb, Budi mengantar Titi kerumahnya. Dlm perjalanan pulang, sambil memeluk erat pinggang Titi, Budi tak henti-hentinya tersenyum. Senyum penuh kemenangan karena berhasil membobol perawan anak Pak Kades, orang terhormat dikampungnya, yg selama ini berselingkuh dgn ibunya.






from Cerita Mesum | Cerita Sex | Cerita Dewasa

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Followers

Cari Blog Ini